2 Hari kemudian, Alexei yang sembuh total itu diberi tugas oleh ayahnya(Crow Nelson, 60 Tahun) pergi ke Paris untuk mengantarkan paket milik bibinya. Awalnya Alexei memang mengajak Zef, tapi karna suatu alasan pribadi, Zef tidak mau ikut.
Esoknya, Alexei berangkat. Zef hanya mengantarkannya ke bandara. Alexeipun berangkat.
Setelah Zef pulang, ia melihat ada sepatu misterius dan rumahnya terlihat sangat berantakan. Ia langsung naik ke atas dan masuk ke kamarnya. Setelah itu ia melihat seseorang berdiri dan terlihat seperti orang yang sedang kagum dengan sesuatu.
“Hey Siapa Kau !?” Teriak Zef.
Orang itu langsung menoleh kearah Zef.
“Kakak ?” katanya.
“Kau….. Ze-Zevanna ?!” kata Zef kaget
“haha iya. Kak, ini apa ya ? kok INDAH sekali” kata Zevanna(Zevanna Sapphire, 14 Tahun) sambil membawa pecahan Red Sapphire yang disimpan oleh Zef.
Zef langsung berlari kearah Zev dan merebut batu itu.
“Hey kembalikan” kata Zef sambil merebut Red Sapphire-nya.
“Kenapa ? itu kan INDAH kak” kata Zev setelah batu itu direbut.
“Ada deh…. Kasih tau nggak yaaa :p” kata Zef.
“Atau jangan jangan………*Evil Smile*” Kata Zev.
“apa ?” Tanya Zef heran.
“….. Itu Dari Pacar Kakak” lanjut Zev.
#DUANGG…..
“Hus, beraninya kau. Aku sendiri sudah tunangan kok” kata Zef. (nb. Italic Word = Berbicara dalam hati)
“Hehe ya kak, Ampun deh” kata Zev sambil kesakitan.
“… Oh iya kak, aku dengar – dengar kakak tunangan ya ?” Lanjut Zev.
“Sialan, kenapa Zevanna bisa tau ?. Ng-Nggak, Kamu masih kecil, jadi nggak perlu tau” Jawab Zef.
Zevanna ternyata datang ke rumah kakakknya untuk mengunjungi kakakknya saja. Katanya ia akan menginap selama beberapa minggu.
2 Hari kemudian Alexei pulang dari Paris dan Zef akan menjemputnya.
sebelum berangkat.
“Kakak mau kemana ?” Tanya Zev.
“Kakak mu menjemput teman kakak” Jawab Zef.
“Boleh Ikut ?” Tanya Zev lagi.
“NGGAK” Jawab Zef.
“Ya sudah” kata Zev.
Di bandara.
“Zef !” panggil Alexei sambil melambaikan tangannya.
“Hey ! Aku disini !” Balas Zef.
Alexei langsung berlari menuju Zef lalu memeluknya sebentar dan melepaskannya lagi.
“Eh iya, nanti dirumah ada adik kembarku dan jangan bilang – bilang ya kalau kamu tunanganku” kata Zef.
“Oke. Kalau aku nggak lupa” kata Alexei
Setelah Zef dan Alexei pulang, Zevanna menyambut mereka dengan baik.
“Kakak !” katanya.
“Ada apa Zevanna ?” Jawab Zef.
“dia adik kembarmu ?” Tanya Alexei.
“I- iya” Jawab Zef.
“Dia siapa kak ?” Tanya Zev.
“Ah, aku ? aku tu….” Jawaban Alexei terpotong
#Pak… Zef menutup mulut Alexei dengan tiba – tiba.
“Ini teman kakak, Hehehe….” Jawab Zef.
“oh jadi begitu” kata Zev.
Malam harinya, Zevanna mencoba mencari tau atas hubungan kakakknya dan Alexei. Ia masuk ke kamar Alexei dan menemukan sebuah cincin berwarna putih dan biru dengan sayap warna putih. Selanjutnya ke kamar Zef, ia menemukan cincin berwarna Hitam dan Merah dengan sayap warna Merah. Ia berpikir jika Zef dan Alexei sudah bertunangan. Ia langsung keluar dan….
“AKU SUDAH TAU JAWABANNYAAA !!!” Teriak Zev dengan sangat kencang.
Zef dan Alexei langsung kaget dan bangun. Lalu mereka kaluar kamar mereka masing2.
“Opo seh ? bengi – bengi nggarai wong turu ?” Tanya Zef
“Ini dia” kata Zev sambil menunjukan benda yang ia temukan.
Status Zef dan Alexei akhirnya terbongkar deh. Zef dan Alexei langsung kembali ke kamar masing2 dengan tergesa – gesa dan tidur lagi.
“Lho mereka kenapa ya ?” Zev terheran – heran.
Keesokan harinya, Zef dan Alexei mempertemukan kedua adiknya, Zevanna dan Zoomeda.
Awalnya Zevanna dan Zoomeda biasa – biasa saja, lama kelamaan mereka saling menatap dengan tatapan RIVALRY dan saat mereka hampir bertengkar, Zef dan Alexei menahan dan memegangi adik mereka masing – masing.
“Hrrr…” Zev dan Zoomeda menggeram.
“Kenapa kita harus menenangkan adik sendiri – sendiri seperti ini sih !?” Tanya Zef sambil menahan Zevanna.
“Sudahlah nggak apa – apa” Jawab Alexei.
Akhirnya mereka bisa diam.
Setelah itu Zef dan Alexei menyuruh adik mereka pulang.
“Maafkan Zevanna ya Alexei” ujar Zef.
“ah nggak, sebenarnya yang minta maaf itu Zoomeda” balas Alexei
“Ya sudah, sama – sama salahnya. Gitu aja kok repot” kata Zef.
“haha iya” balas Alexei.
Akhirnya mereka pulang deh.
(Gk Masuk Akal BLAAZZZSSSS……………….!!!!)
Part 7 : The Slander and The Black Swan
Keesokan harinya, ada seorang mahasiswa baru bernama Bella. Ia naksir ke Alexei, untuk memisahkan Zef dan Alexei, Bella mempunyai ide licik yaitu memasukkan ijazahnya ke tas milik Zef.
Nantinya, ia mencari ijazahnya, dan semua mahasiswa akhirnya memeriksa tas mereka termasuk Zef. Saat Zef menggeledah tasnya ia menemukan Ijazah milik Bella. Setelah itu Bella langsung menfitnahnya.
“Lihat ! ternyata Zef pencuri ijazahku !” Ujar Bella menunjuk Zef.
Semua mahasiswa termasuk Alexei juga sahabat2 nya langsung ikut menuduhnya pencuri.
Zef mulai ragu.
“Hey Kalian ! aku tidak mungkin mencuri !”Balas Zef.
“Ahh…. Bohong, Bilang saja kalau kau mencuri !” Balas Alexei kembali.
Karna amarahnya sudah sangat tinggi, Zef melepas cincinnya dan menginjaknya hingga pecah lalu ia dibatalkan. anggap pertunangannya dengan Alexei.
Seseorang dari kelas IPS II mengetahui perbuatan Bella dengan mengintip dari jendela.
Saat waktu pulang, yaitu pukul 18.00, Zef yang sedang berjalan kerumahnya itu tiba – tiba dihentikan oleh mahasiswa laki - laki kelas IPS II yang melihat perbuatan Bella tadi.
“Hey Kau !” Panggilnya.
“Ada apa ?” Zef merespon panggilan mahasiswa itu.
“kau yang difitnah itu kan ?” Tanya mahasiswa itu.
“Kau ini mau cari masalah ya !? padahal aku sudah berusaha melupakan itu semua !” Balas Zef.
“Calm Down, aku tidak berasal dari kelasmu, aku berasal dari kelas IPS II dan namaku Alexander” Kata Alexander (Alexander Vstone, 21 tahun) memperkenalkan diri.
“Alexander ? Aku Zef, Zefiana Sapphire” Kata Zef juga memperkenalkan diri.
Hari itu, Alexander dan Zef pulang bersama dan Zef menceritakan soal ijazah tadi.
“Zef, sebenarnya Bella sendiri yang memasukan Ijazahnya ke tasmu tadi, aku mengetahuinya karna saat itu aku mengintip dari jendela” kata Alexander.
“jadi Begitu. Oh iya, apakah kamu mempunyai sebuah batu permata yang kau dapat dengan cara yang mustahil ?” Tanya Zef.
“Ya, aku punya. Itu batu OBSIDIAN. Kau ? pasti kau dapat batu Sapphire kan” Kata Alexander mencoba menebak.
“Ya, memang Sapphire. Tapi Red Sapphire. Bagaimana kau tau ?” Tanya Zef balik.
“Aku mengetahuinya dari namamu yang begitu indah, Zefiana Sapphire” Jawab Alexander sambil memuji.
“Ah ? begitukah ? ya memang banyak orang yang bilang namaku memang bagus” kata Zef.
“ya, namamu memang bagus sama seperti orangnya” kata Alexander memuji.
“Tidak sampai begitunya juga kok Alexander” Balas Zef.
Ditengah jalan, Zef dan Alexander dicegat 5 Orang perampok bersenjata tajam.
“HARTA ATAU NYAWA !?” Kata Boss perampok itu.
“Mundurlah Zef, aku akan melayani mereka” kata Alexander yang tangannya mengepal dan tiba – tiba mengeluarkan aura berwarna hitam.
“Boss ! Itu Black Swan !” Ujar seorang perampok.
Alexander langsung maju dan menyerang ke-lima perampok itu. Tak lama kemudian semuanya tekapar dan melarikan diri.
“Kau tidak apa – apa kan Zef ?” Tanya Alexander sedangkan tangannya kembali seperti semula lagi.
“Ya aku tidak apa – apa. Kau punya julukan Black Swan ?” Tanya Zef balik.
“Ya, semua teman – temanku sering memanggilku Black Swan, dan para penjahat atau bandit menyebutku Black Swan karna aku terlalu ganas bagi mereka” Jawab Alexander.
“Black Swan ya ? keren” kata Zef.
Zef dan Alexander langsung melanjutkan perjalanan pulang.
“Umurmu berapa Alexander ?” Tanya Zef.
“aku 21 tahun” Jawab Alexander.
“Ternyata kau 4 tahun lebih tua dariku ya. Aku 17” kata Zef.
Saat mereka sampai di taman kota, Alexander berhenti.
“Ada apa Alexander ?” Tanya Zef heran.
“Kau mau kuantar pulang sampai rumahmu ?” Tanya Alexander sambil menatap Zef dengan tatapan yang agak serius.
“Alexander ? ada apa denganmu tiba – tiba bertanya hal seperti itu ?” Tanya Zef heran.
“Walaupun kita baru saja kenal, aku tiba – tiba mulai menyukaimu. Aku teringat akan tunanganku dulu. Aku serasa tidak mau kehilanganmu juga aku ingin tetap bersamamu.” Jawab Alexander.
“Kau dulu punya tunangan ?” Tanya Zef.
“Ya, dia tewas karna tertabrak kereta 5 Bulan yang lalu. Namanya juga mirip seperti namamu, Zef Mirch” Jawab Alexander.
Alexander akhirnya mengantarkan Zef pulang kerumahnya demi mengobati rasa rindunya.
Sesampainya di rumah Zef.
“Terima kasih ya sudah mau mengantarkanku” kata Zef.
“ya sama – sama” Balas Alexander.
“Oh iya, rumahmu dimana ?” Tanya Zef.
“2 Blok dari sini” Jawab Alexander.
“Ternyata Jauh ya” Ujar Zef.
Setelah itu Alexander pulang dan Zef masuk ke rumahnya.
“KAKAK !” Sapa Zevanna.
“AH ! Hey kau ini apa – apa’an sih.” Kata Zef Kaget.
“Kakak melamun ya ? melamun siapa ?” Tanya Zev.
“hehe Rahasia dong mau tau aja” Jawab Zef.
Malam harinya, Zef yang akan tidur itu tiba – tiba kepikiran akan Alexander.
“Alexander…… Nama yang bagus. Aku tidak menyangka ada mahasiswa dari kelas lain yang mau membelaku. *Beberapa menit kemudian* Lho ? Kok aku malah kepikiran Alexander ya ? Padahal, kurasa Alexei membalas perkataanku dengan tidak sengaja karna aku tau dia tertidur. Dan mungkin ia menjadi latah, juga aku merusak cincinku sendiri bukan karna Alexei tapi untuk pelampisan amarah yang coba ku tahan. Kalau aku jatuh cinta pada Alexander atau sebaliknya, ini bisa menjadi cinta segitiga. GAZSWAT !!” Zef Ngomong sendiri sebelum tidurnya (Kayak orang nggak waras). Setelah itu ia tidur
Keesokan paginya yaitu pukul 05.00, Zef sudah siap untuk berangkat kuliah (N.B : Zef selalu berangkat sebelum Zevanna bangun). Saat Zef membuka pintu, ia kaget saat Alexander sudah menunggunya.
“A-Alexander ?” Kata Zef kaget.
“Ayo berangkat Zef” Ajak Alexander.
“Kenapa kau menjemputku pagi – pagi begini ?” Tanya Zef.
“Hehe, memangnya tidak boleh ?” Tanya Alexander Balik.
“Boleh saja sih” Jawab Zef.
Pagi itu, Zef dan Alexander berangkat bersama.
Karna lewat pinggir trotoar jalan raya, jadi trotoar itu dibagi 2 (bagian kanan dan kiri). Zef dan Alexander berjalan di sebelah kanan trotoar. Sementara disisi kiri, Alexei yang sedikit memikirkan kejadian kemarin itu menoleh kesisi kanan. Ia melihat Zef berjalan dengan sesorang dan hatinya langsung berkata “Aku tidak menyangka Zef sudah bersama orang lain gara – gara aku kemarin ikut menghinanya. Padahal, kemarin aku jadi latah karna terbangun dari tidur. Aku belum sempat meminta maaf padanya”.
Saat masuk ke kelas, Alexei langsung menghampiri Zef.
“Zef” Panggilnya.
“Ya ?” Zef merespon.
“Aku minta maaf ya soal yang kemarin” Ujar Alexei.
“haha, iya tidak apa2 kok, aku tau kalau kamu tidak sengaja” Balas Zef.
“Oh, jadi kamu sudah tau ya. Jadi apakah hubungan kita masih….” Tanya Alexei.
“Tentu Saja…” Zef sengaja memotong jawabannya.
“Benarkah” Kata Alexei.
“Tidak” Sambung Zef.
“KENAPA ??” Tanya Alexei dengan heran
“Karna cincinnya sudah aku gunakan untuk pelampisan amarah dan aku anggap semuanya batal” Jawab Zef.
“Tapi kau masih mencintaiku kan ?” Tanya Alexei lagi.
“Itu sudah jelas kan Alexei” Jawab Zef.
“Hah, kupikir. Oh iya, siapa orang yang berangkat bersamamu tadi pagi ?” Tanya Alexei sekali lagi.
“Dia Alexander, anak dari IPS II. Jangan cemburu, dia sahabatku kok” Jawab Zef.
“oh, maaf aku sudah bersangka buruk soal itu” Kata Alexei.
Melihat Percakapan itu, Bella menjadi cemburu dan ia mencari orang lain.
Saat istirahat, Alexander menemui Zef dikantin, Kebetulan Alexei akan ke kantin juga. Berhubung ia melihat Zef dan Alexander, ia jadi ingin tau hubungan mereka.
“Hy Zef.” Sapa Alexander.
“Hy Juga” Balas Zef.
“Kau sendirian ?” Tanya Alexander.
“Ya” Jawab Zef.
Alexander langsung memberikan sekuntum bunga mawar kepada Zef.
“Zef, terimalah mawar ini karna sebenarnya aku mencintaimu” Ujar Alexander sambil memberikan mawar itu kepada Zef.
“Apa ?” Kata Alexei kaget dari kejauhan.
“A-Alexander ? apa kau yakin ? aku sangat ragu untuk menerima ini” Kata Zef ragu.
“Sudahlah Zef, terima saja. Aku bahkan yakin lebih dari 100% untuk memberikan mawar ini kepadamu” Balas Alexander.
Dengan perlahan juga gemetar, Zef mengulurkan tangannya untuk menerima mawar dari Alexander. Saat hampir menyentuh mawarnya, Alexei langsung berlari kearah Zef dan berteriak “Hey Hentikan !”.
“Alexei ?” Kata Zef kaget.
Alexander langsung berdiri dan menghadapi Alexei.
“Apa kau berani menghentikan kami !?” Tentang Alexander.
“Hey, dengar ya, Zef adalah mantan tunanganku, Mengerti !” Balas Alexei sambil menunjuk –nujuk Alexander.
Zef tidak sanggup melihat mereka bertengkar, Zef langsung berdiri di tengah mereka dan mencoba menghentikan mereka.
“Hey Kalian Berhenti ! sebenarnya aku tidak bermaksud untuk mengadu domba kalian” Kata Zef berusaha memisahkan Alexei dan Alexander.
“Maksudmu apa Zef ?” Tanya Alexander.
“Aku tidak ingin kalian bertengkar hanya karna memperebutkanku. Semalam, aku membayangkan jika terjadi cinta segitiga antara kita bertiga” Jawab Zef.
Zef lalu membalikan badannya ke arah Alexei dan tangannya memegang pundak kiri Alexei.
“Alexei, dengarkan aku ya. Ini adalah hal yang sama saat kau senang pergi ke klub malam. Aku merasa sangat tersakiti. Sekarang kau merasakannya bukan. Seperti inilah rasanya jika ditinggalkan orang yang tercinta. Aku bukannya mau membalasmu, tapi aku hanya memberi pelajaran untukmu Alexei” Kata Zef.
“Dengarkan itu baik – baik !” Bentak Alexander pada Alexei.
“Hey KAU !” Balasan Alexei terpotong.
“Hey – Hey sudah, aku tidak ingin kalian bertengkar. Sekarang kembalilah ke kelas kalian masing – masing” Sahut Zef.
Alexei dan Alexander akhirnya masuk ke kelas masing – masing.
Part 8 : The Triangle (Feat. Lusca Van Scoutern from The Hunter)
Keesokan harinya, Kuliah Zef libur untuk 2 minggu. Pada pagi hari, ponselnya menerima SMS dari Alexander yang berbunyi :
Zefiana, temui aku di taman kota pagi ini pukul delapan.
*Pukul delapan pagi* Zef segera pergi ke taman kota untuk menemui Alexander.
Di taman kota, ia menlihat Alexander duduk di salah satu bangku disana.
“Alexander !” Panggil Zef.
“Hey Zef ! Kemarilah !” Alexander Merespon panggilan Zef.
Zef langsung berjalan menuju Alexander dan duduk disampingnya.
“Ada apa kau menyuruhku kemari ?” Tanya Zef.
“Aku hanya ingin menanyakan sesuatu” Jawab Alexander.
“Apa ?” Tanya Zef Penasaran.
“Soal Alexei. Sebenarnya, dia itu siapa sih ?” Tanya Alexander.
“Oh dia, dia adalah temanku sejak SD dan terpisah saat SMA juga mantan Tunanganku” Jawab Zef.
“Jadi seperti itu ya. Pantas saja dia menentangku” Ujar Alexander.
“Memangnya kenapa ?” Tanya Zef.
“Nggak apa – apa” Jawab Alexander.
Dari atas pohon, ada sosok yang kelihatannya memantau Zef.
“Jadi, pemegang Red Sapphire adalah mahasiswa yang itu. *Turun dari pohon* Baiklah, aku tau kalau akan terjadi sesuatu sebentar lagi” Kata ???.
Kebetulan Alexei sedang di taman kota juga dan ia langsung menghampiri Alexander dan Zef.
“Jadi, kalian berdua lagi ?” Tanya Alexei dengan sediki perasaan nggak enak.
“Kami datang kesini sebgai sahabat. Bukan untuk yang aneh aneh” Jawab Alexander sambil berdiri menghapap Alexei.
“Kau mau cari ribut ?” Ujar Alexei.
“Boleh” Balas Alexander.
Zef langsung berdiri dari duduknya dan mencoba memisahkan Alexei dan Alexander sekali lagi.
“Sudah – sudah, kalian ini selalu bertengkar. Apa kalian tidak sadar kalian punya 3 kesamaan fisik ?” Tanya Zef.
“Tidak” Jawab Alexei dan Alexander tidak tau akan kesamaan mereka.
“Baiklah, sekarang akan aku beri tau.
Pertama, Nama kalian sama – sama Alex.
Kedua, Rambut kalian sama – sama berwarna putih.
Terakhir,………. KALIAN SAMA2 MENYUKAIKU !!!.
Apa selama ini kalian tidak sadar hah !?” Balas Zef menyadarka ke-2 Alex itu.
“APA !?” Alexei dan Alexander kaget saat mengetahui kesamaan mereka.
“Ternyata dia tidak seperti yang kuharapkan -_- ”Kata ??? dari kejauhan.
Tak lama kemudian, Seorang pengemudi mobil yang sedang mabuk keluar jalan dan masuk ke taman. Ke-2 Alex langsung berusaha menyelamatkan diri tanpa memikirkan Zef.
“Zef !!” Teriak Alexei dan Alexander khawatir.
“Tidaaak” Zef ketakutan sambil menutup matanya.
“FREEEZEE..!!”
#CRASH…
Sebuah balok es yang datang dari samping mobil itu langsung menabrak mobil itu dari samping hingga terbalik.
“Apa ? aku masih hidup ?” Gumam Zef sambil membuka matanya.
“Syukurlah Zef selamat” kata Alexei dalam hati.
Orang yang memantau Zef tadi langsung mendekatinya.
“Kau tidak apa – apa kan kak” Tanya ???.
“Tidak apa – apa……. *menoleh kearah ???* Eh ? kamu siapa ?” Tanya Zef.
“haha, gak apa – apalah kalau kakak benar – benar tidak mengingatku. Aku Lusca Van Scoutern.” Jawab Lusca.
“Lusca Van Scoutern ? oh, kamu gadis tomboy yang pernah menolongku waktu SMA itu ya ? sudah lama sekali hingga membuatku lupa, ngomong2 kamu tidak berubah ya. Sekarang kau kelas berapa ?” Tanya Zef.
“1 SMP. Oh iya, tadi 2 cowok yang sama kakak itu siapa ?” Tanya Lusca balik.
Zef tiba – tiba diam saja. Ia ragu mau menjawab seperti apa.
“Kakak mengalami cinta Segitiga ya ? hehehe…. Aku udah tau kok. Jangan khawatir.” Jawab Lusca sendiri.
“Oh syukurlah kalau kau sudah tau” Kata Zef lega.
Alexei dan Alexander langsung berlari menuju Zef.
“Hey kau tidak apa – apa ?” Tanya Alexei.
“Tidak apa – apa” jawab Zef.
“Tadi yang mengeluarkan es itu kamu ?” Tanya Alexander pada Lusca.
“Iya, memang kenapa” Lusca heran.
Tiba – tiba, Zef,Alexei, dan Alexander kaget dan langsung menatap Lusca bersama – sama.
“Lhooo…. Kok bisaaa ??” Tanya mereka bertiga.
“Kalian ini kenapa sih ? biasa aja kali. Es itu keluarnya dari es kecil yang pernah aku makan dulu (Eh ? makan es ? es batu lagi _-)” Jawab Lusca dengan Terheran – heran.
“Coba, aku nggak percaya.” Ujar Alexander.
“Yo wes nek nggak percoyo” Balas Lusca.
“BUKTIKAN !” Tantang Alexander.
Tangan kanan Lusca langsung mengepal dan tiba – tiba membeku yang bagian belakangnya mirip sabit.
“Kereeen…” Puji Alexander.
“Hah… Hal seperti itu sih sangat mudah. Mari kutunjukkan yang lebih keren” Ujar Lusca.
Lusca langsung membentangkan kedua tangannya dan tiba – tiba terbentuk seekor naga es dibelakang Lusca sambil membentangkan sayapnya.
“waahhh……” Semua orang di taman kota tampak sangat kagum
“Sangat Luar biasa !” Teriak Alexander.
Tak lama kemudian, Lusca mengembalikannya seperti semula.
“Aku nggak bisa lama – lama melakukan itu” Ujarnya.
“Kenapa ?” Tanya Alexei.
“Dingin tau” Jawab Lusca
#GUBRAK…….
“Aku pikir kenapa” Kata Alexei dalam hati.
“Karna disini aku nggak ngapa – ngapain lagi, jadi aku mau pulang. Oh iya, kak Zef, jangan lupa pergilah ke Panti yang pernah kau kunjungi saat SMA dulu di daerah Wonosalam ya. Anak panti disana kelihatannya merindukanmu” Kata Lusca pada Zef.
“Bagaimana kau bisa tau ?” Tanya Zef penasaran.
“2 minggu yang lalu aku ada disana” Jawab Lusca sambil berjalan pulang.
“Panti asuhan ? kira – kira, kau mau kesana kapan ?” Tanya Alexei.
“Mungkin besok. Bilang saja kalau kalian ingin ikut” Ujar Zef.
“Kau tidak keberatan kan” Balas Alexei dan Alexander.
“Huhh….. Selalu” Gumam Zef dalam hatinya.
#Keesokan Harinya.
Zef sudah siap untuk berangkat ke Wonosalam. Alexei dan Alexander juga bersedia ikut juga Lusca yang diajak oleh Zef. Setelah bermpamitan, mereka berangkat menggunakan bis.
Setelah sampai di Panti, Zef dkk. Disambut hangat oleh para penghuni panti. Banyak sekali yang merindukan Zef setelah sekian tahun tidak bertemu.
Alexei dan Alexander juga ikut senang melihat Zef dan Lusca bertemu dengan penghuni panti itu.
Saat masuk ke rumah panti asuhan. Beberapa penghuni yang sangat mengenal Zef dan Lusca (Andy,Budi,Freed,Mira, dan Yanti) sangat senang mereka datang.
“Bagaimana kabar kalian ?” Tanya Zef.
“BAIK !!” Kata semua penghuni panti itu.
“Haha ! kebetulan sekali aku mengenal kak Zef” kata Lusca.
“Jadi sebenarnya kak Zef dan Lusca itu berteman ? kurasa mereka berbeda jauh” Ujar Andy.
“Masalah buatmu ?” Tanya Lusca pada Andy.
“Nggak juga sih” Jawab Andy.
Tiba – tiba Freed dan Budi menyadari Alexei dan Alexander.
“Kak Lusca, mereka siapa ?” Tanya Freed.
Zef menoleh kearah Alexei dan Alexander yang masih berada di depan pintu.
“Ah, mereka berdua adalah pa…..” Jawaban Lusca terpotong
#Pak. Zef menutup mulut Lusca dengan tangannya.
“mereka berdua temanku hehehe…” Jawab Zef.
Tak lama kemudian Zef melepaskan tangannya.
“Oh jadi begitu” Kata Budi.
Bersambung ke Part 9 - 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar