Bosen ? Nyalain Aja !

Evanescence - Missing .mp3
Found at bee mp3 search engine

Senin, 07 Mei 2012

The Story Of Zefiana Sapphire part 9 & 10



Part 9 : Happines and Friendship of the Dormitory Kids.
Beberapa menit kemudian, sang penjaga panti yang bernama Eric datang.
“Oh ternyata kau ya Zef, sudah lama sekali kau tidak berkunjung” Ujar Eric.
“haha… Iya, aku juga lama tidak melihatmu” Balas Zef.
“Suruh kedua temanmu itu masuk Zef” Pinta Eric.
“Sabar ya kak Alexei dan Alexander, jangan cemburu. Eric dan Zef itu sahabat kok” Kata Lusca pada ke-2 Alex.
Alexei dan Alexander akhirnya masuk dan meletakkan tas mereka di sofa.
“Aku Alexei dan dia Alexander” Kata Alexei memperkenalkan dirinya dan Alexander.
“haha, aku Eric, senang bertemu kalian. By The Way, kalian saudara ?” Tanya Eric.
“Pertanyaan yang menarik” Kata Lusca dalam hati.
“Hah ?! Nggak kok, nggak !” Jawab Alexei dan Alexander.
“hahahaha~” Zef menertawai Alexei dan Alexander.
“Kwakakakaka~” Anak se-Panti termasuk Lusca dan Eric juga ikut tertawa.

Karna itu Alexei dan Alexander langsung berperasaan nggak enak.

Zef dkk. Menginap disana selama beberapa hari.
Suatu hari saat masih ada disana.
“Hey Freed, kau tau tidak Zef dimana ?” Tanya Alexei.
“Itu dia sedang duduk di jendela yang sebelah sana.
*Menunjuk Kearah Zef* Saat ia masih disini dulu, kakak sangat sering duduk disana.” Jawab Freed.
“Baiklah, terima kasih ya Freed” Kata Alexei sambil berjalan menuju Zef.
“Sama – sama” Balas Freed sambil melanjutkan menyapunya.

“Zef” Panggil Alexei.
“hm ?” Zef merspon.
“Temui aku didekat sungai nanti” Kata Alexei.
“Baik, kau duluan” Ujar Zef.

Beberapa lama kemudian, Zef menemui Alexei yang sedang duduk bersandar dibawah sebuah batu besar. Zef-pun duduk disampingnya.
“Ada apa ?” Tanya Zef.
“Tidak apa – apa” Jawab Alexei.
“Lalu, kenapa kau menyuruhku kemari ?” Tanya Zef lagi.
“Tidak Boleh ?” Jawab Alexei.
“Boleh Juga sih” Balas Zef.
“Zef, kau tau tidak jika ini pemandangan indah yang pertama kali kulihat ?”  Tanya Alexei.
“Tidak. Jadi selama ini kamu nggak pernah ke pedesaan atau pegunungan toh” Jawab Zef.
“Yup. Sejak kecil aku memang dibiasakan hidup di kota. Aku tidak tau jika di luar sana ada pemandangan alam yang begitu indah dengan udara dan sungai yang jernih juga bersih. Di kota, penuh dengan polusi juga sampah dan sungai yang sangat butek. Beruntung kau membawaku kemari, aku sangat senang” Ujar Alexei.
“Jadi begitu yah.
*Menujukkan batu hitam yang ia temukan dasar di sungai* Kau lihat, batu ini kutemukan di dasar sungai. Ini adalah satu – satunya kenangan dariku untuk panti ini.” Ujar Zef.
“Coba kulihat” Izin Alexei.
Saat Alexei akan mengambil batu itu, tiba – tiba batunya langsung tercebur ke sungai.
“Batunya !” Kata Alexei dengan berlari njegur sungai untuk mengambil batu itu.
#Byur !!
“Alexei !?” Zef kaget.
Alexei langsung keluar dari air dengan basah kuyup juga membawa batu itu.
“Ini batunya” Kata Alexei sambil menyerahkan batu hitam itu pada Zef.
“Ahh… Alexei. Terima kasih ya. Kau rela basah2an begini hanya untuk mengambil ini” Kata Zef sambil mengambil batu yang dibawa Alexei.
“Tidak apa – apa, aku kan yang menjatuhkan, jadi aku harus mengambilnya kembali” Balas Alexei sambil naik ke daratan.
“Lagi pula….. Itu kenangan satu – satunya kan” Lanjutnya.
“yah, benar” Balas Zef.
(Imaginator : Aku nggak tau mau nulis bagaimana lagi --)
“Kalau dilihat – lihat, batu itu sangat mirip Obsidian ya” Ujar Alexei.
“Ya, benar” Balas Zef.
Alexander yang mengintip dari belakang batu itu jadi semakin cemburu. Tak lama kemudian, Lusca dan Eric menghampiri Alexander.
“Hey Alexander !” Panggil Eric.
“Apa sih kalian !?” Respon Alexander.
“Sebaiknya jangan ganggu kak Zef dan Alexei” Ujar Lusca.
“Heh ! Kau ini masih kecil ! nggak usah ikut campur !” Balas Alexander dengan AMARAH.
“Lusca benar, ia pernah bilang padaku jika Zef dan Alexei dulunya sudah bertunangan. Aku mengerti jika mereka ingin mengembalikan hubungan mereka kembali. Bayangkan jika hubunganmu dengan seseorang diganggu” Kata Eric.
Alexander langsung mengurungkan niatnya dan kembali ke panti. Eric dan Lusca juga kembali ke panti.
Dibalik Batu.
“Alexei, aku minta maaf ya” Kata Zef.
“Untuk apa ?” Tanya Alexei.
<‘Untuk Apa ya ?’ Imaginator bingung untuk apa>
“Untuk semua kesalahan yang pernah kuperbuat padamu” Jawab Zef.
“Ah, nggak apa – apa. Kurasa kau tidak pernah berbuat buruk padaku” Ujar Alexei.
<Zef dan Alexei lebih baik jika dijuluki The Red Cheetah dan The White Lion hehehe….>
Tak lama kemudian, tiba – tiba Zef terlihat sedih. Ia merasa sangat menyesal.
“Lho ? Kamu kenapa ?” Tanya Alexei.
“Tidak apa – apa kok. Entah mengapa aku jadi ingin menyesali segalanya” Jawab Zef sambil mengusap air matanya.
Tak lama kemudian. Lusca dan anak – anak panti mengagetkan Alexei dan Zef dari belakang.
“Ha !” Teriak mereka.
Serentak Alexei dan Zef langsung kaget dan menoleh kebelakang.
Disana, mereka melihat kebahagiaan dan persahabatan yang ketat antar penghuni panti.

Keesokan harinya, mereka kembali ke Sidoarjo.
Sesuatu yang buruk akan terjadi di Universitas.

Part 10 : The Blind Eyes and The Forgotten Heart (FT. Rick Zain C. From The Hunter)
Di Lab. Bella yang sudah membuat sebuah racun itu berencana untuk meracuni Zef dengan beberapa temannya. Keesokan harinya, Bella dan beberapa temannya menemui Zef dikantin. Ia pura – pura baik dengan mentraktirnya sebuah minuman. Awalnya Zef menolak karna ia curiga. Karna dipaksa, akhirnya ia Zef menerimanya. Sebelum diberikan pada Zef, Bella mencampurkan racun itu terlebih dahulu. Setelah itu memberikannya pada Zef.

Reaksi racun itu bekerja besok harinya. Pukul 5 pagi, Zef yang sudah bangun itu merasa ia masih menutup matanya. Rasanya sangat gelap dan ia tidak bisa melihat apa – apa.

“Zevanna ! Zevanna ! kau dimana ?!” Panggil Zef.
Adiknya, Zevanna langsung berlari ke kamar kakaknya.
“Ada apa ?” Zevanna Merespon.
“Entah kenapa, tiba – tiba aku tidak bisa melihat” Ujar Zef.
Zevanna langsung mengurusi kakaknya dan setelah siap, ia dibawa ke ruang tamu. Zevanna segera menghubungi Lusca dan Alexei.

Tak lama kemudian, Sebelum berangkat sekolah (Lusca) dan berangkat kuliah (Alexei), mereka mengunjungi Zef terlebih dahulu.

“Ada apa !?” Kata Lusca dan Alexei setelah sampai di rumah Zef.
“Kakak Zef, Katanya ia buta mendadak” Ujar Zevanna.
“Apa !?” Lusca dan Alexei langsung kaget.

Sejak saat itu, Zef jarang masuk kuliah. Sahabat dekatnya (Diane,Mine,Steve,Otto & Oddo) heran kenapa Zef jarang masuk.
Keesokan harinya, ke-5 sahabat itu datang ke rumah Zef. Mereka menemui Zevanna.
“hey, Zevanna, Zef kenapa ? kenapa ia jarang masuk kuliah ?” Tanya Steve.
“Jangan kaget ya, Kakak – kakak semua. Dia buta mendadak” Jawab Zev
“Apa ? Zef buta ?. Kenapa bisa begitu ?” Tanya Otto.
“Katanya sih. Kemarin habis ditraktir Bella” Jawab Zev.
“Bella ? Awas kau ya” Steve merasa geram.
“Kenapa ya Bella selalu berbuat jahat pada Zef ?” Gumam Diane.

Tak lama kemudian, Zef dengan tongkatnya mencoba keluar.
“Sudahlah Diane. Aku tau kau disitu” Kata Zef.
“Eh Zef ? Kenapa kau keluar ?” Tanya Mine.
“Aku pengap kalau di dalam” Jawab Zef.
“Hey, sebaiknya kau di dalam saja. Diluar Bahaya” Ujar Steve.
“Memangnya hanya aku buta tidak boleh keluar !?!?” Balas Zef dengan AMARAH.

Tak lama kemudian, ke-5 sahabat itu pun pulang.

Keesokan harinya di universitas.
“Hahahaha…… Rencanaku berhasil. Sekarang Zef buta dan ini adalah kesempatan Berlian untuk mendapatkan Alexei” Ujar Bella.
“Aku akan membantumu Bella. Jika Zef semakin menderita, Alexei akan membencinya. Aku punya sebuah rencana untuk itu” Kata Betty.
“Apa rencanamu ?” Tanya Bella.
“Kita akan membuat Zef lumpuh atau pincang dengan cara menabraknya menggunakan mobil. Bagaimana?” Jawab Betty.
“Ide bagus dan pastikan, tidak ada Alexei bersamanya” Saran Bella.
“Oke, itu gampang” jawab Betty.

“Ternyata, Bella punya rencana lagi ya” Gumam Alexander yang kebetulan nguping di jendela.

Saat istirahat, Alexander tidak sengaja bertemu Alexei dan ia langsung menjelaskan semua tentang semua rencana Bella. Setelah jelas, Alexei dan Alexander langsung menyusun Strategi untuk membuat sebuah “Senjata makan tuan” bagi Bella dan Betty. Dalam Strategi itu, Alexei harus berkorban.

Pulang berkuliah, Alexei dan Alexander membagi tugas. Alexei pergi ke rumah Lusca untuk memberitahukan Strateginya sementara itu, Alexander ke rumah Zef untuk memberitahukan Rencana Bella dan Strateginya.

#Di Rumah Lusca
“Permisi, cari siapa ya ?” Tanya Rick sambil membuka pintu.
“Lho ? Kamu siapa ?” Tanya Alexei balik.
“Kakak Sendiri Siapa ?” Rick Balas Tanya.
“JUSTRU KAU INI SIAPAA !!!???” Tanya Alexei balik lagi dengan AMARAH.

Lusca yang sedang utek – utek hpnya itu merasa berisik dan langsung berterriak.
“SSSHHHHAAH !!..... BERISIK !!! YANG DILUAR ITU SIAPA SIH RICK !!??” Teriaknya.
“ini ada orang, rambutnya putih agak panjang” Jawab Rick.
“oo…. Itu sih kak Alexei. Biarkan dia masuk” Kata Lusca.

“Ohh….. Jadi namamu Rick ya :D” Kata Alexei.
“Huhh…. Baiklah Silahkan masuk” Ujar Rick
Di dalam, Alexei menceritakan semua rencana Bella. Sesudah menceritakannya, Alexei mulai bertanya – Tanya mengenai Rick.
“Eh ya, Lusca, tadi itu siapa ? Pacarmu ?” Tanya Alexei.
“HUS ! bukan” Jawab Lusca.
“Lalu ? Kakakmu ? Sepupumu ? Keluargamu ?” Tanya Alexei lagi.
“Bukan,Bukan,dan Bukan” Jawab Lusca.
“Pembantumu ?” Tanya Alexei sekali lagi.
“TEPAT !!” Jawab Lusca.

Tak lama kemudian, Rick sakit hati.
“Ayolah Rick, kita cuma bercanda kok. Lagipula kau kan menumpang di rumahku hehehe….” Ujar Lusca

Keesokan harinya, Bella ingin menjalankan rencananya. Saat Zef akan menyebrang, mobil Bella dan Betty melaju kencang. Ternyata Alexei
dan Alexander datang terlambat, juga Lusca dan Rick tidak bisa datang dan akibatnya…
#BRAAK ! Zef tertabrak mobil Bella Hingga jidat sebelah kanannya berdarah.
Setelah menabrak Zef, Bella langsung membelokkan mobilnya sambil berkata “Makanya, lihat – lihat kalau jalan dong ! dasar Buta !”

Alexei langsung berlari kearah Zef dan mengangkat ½ badanya sambil berusaha menyadarkannya. Karna Zef tak kunjung sadar, Alexei akhirnya mengangkatnya dan membawanya ke
UKS.

Di UKS, setelah diperiksa, Zef tidak apa – apa hanya terbentur sedikit dan disarankan untuk pergi ke rumah sakit untuk diperiksakan matanya sekalian. Tak segan – segan Alexei dan Alexander mengantarkan Zef ke rumah sakit.
Di RS, Zef langsung diperiksakan matanya, sementara Alexander bingung akan siapa yang membayar semua tagihan rumah sakit.
“Hey Alexei, apa kau yang akan bayar semua tagihan rumah sakit ini ?” Tanya Alexander.
“Ya, aku yang membayarnya” Jawab Alexei.
“Kau yakin ? kau punya uang kan” Alexander Ragu.
“Lagian, mengapa sih aku bohong” Jelas Alexei.

Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangannya.
“Bagaimana dok keadaanya ?” Tanya Alexander.
“Masih belum diketahui hasil pemeriksaanya. Dan kira – kira akan buta permanen jika tidak segera mendapatkan donor mata” Jawab Dokter.
“Buta Permanen !?” Alexei dan Alexander langsung kaget.
“Memang tidak bisa disembuhkan dengan cara lain dok !?” Tanya Alexei.
“Tidak, karna racun yang diberikan sudah berefek seluruhnya” Jawab Dokter.

Beberapa lama kemudian, seorang kakek tua yang kedua kakinya buntung dan berkursi roda itu menghampiri Alexei dan Alexander.
“Biar kakek yang mendonorkan kedua mata kakek pada gadis itu.” Ujar sang kakek.
“Tunggu, kakek ini siapa ? dan apa hubungan kakek dengan Zef ?” Tanya Alexander.
“Aku Mortimer dan aku kenal jelas dengan gadis yang kau maksud itu. Gadis yang kalian maksud itu adalah Zefiana Sapphire kan ?” Tebak Mortimer.
“Ya, benar” Jawab Alexei.
“Dulu, saat Zef masih kelas 2 SD, dia menjadi cucu angkat kakek karna sejak kelas itu Zef sudah ditinggal ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi. Dulu, kakek dan Zef selalu tertawa dan bersama. Jadi, biarkan aku yang mendonorkan kedua kornea mataku untuk dia” Jelas Mortimer.

Dokter akhirnya memeriksa kornea mata Mortimer dan hasilnya masih sehat tanpa ada virus atau penyakit sedikitpun. Dan akhirnya Mortimer mendonorkan kedua matanya untuk Zef.
Diluar ruangan, Alexei dan Alexander menunggu sambil berharap kelancaran pendonoran.

1 Jam kemudian, dokter keluar dari ruangan.
“Bagaimana dok ? apa berhasil ?” Tanya Alexander.
“Ya, berhasil, tapi keadaannya masih belum bisa diketahui. Mungkin besok atau lusa” Jawab dokter.
“Oh baiklah dok, terima kasih ya untuk anda dan pak Mortimer” Ujar Alexei.


Akhrinya, Alexei dan Alexander pulang ke rumah mereka masing – masing.

Malam harinya, Alexander yang belum tidur sambil membaca sebuah novel itu tiba – tiba terpikir oleh Zef.
“Eh ? kenapa aku tiba – tiba kepikiran akan Zef ya ? aneh, bukan Zef Mirch. Tapi benar – benar Zefiana. Apa aku mulai jatuh cinta lagi padanya ? ah tidak mungkin. Kalau itu terjadi lagi, aku bisa – bisa bertengkar dengan Alexei lagi. Tapi, aku tidak bisa berhenti memikirkannya” Gumam Alexander dalam hati sambil memikirkan Zef.

Di malam yang sama, Alexei mendapat telpon dari ayahnya yang sedang ada di Amerika untuk segera menyusul ke Amerika. Karna ada urusan penting untuknya.

Keesokan harinya, Alexei berangkat ke Amerika untuk beberapa minggu tanpa sepengetahuan siapa pun kecuali Alexander. Sementara Alexander pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Zef.
Saat Alexander memasuki ruangan Zef, ia mendapati Dokter siap untuk membuka perban mata milik Zef.
“Apa akan dibuka dok ?” Tanya Alexander.
“Ya” Jawab Dokter.
“Baiklah dok, teruskan” Ujar Alexander.

Perlahan, dokter membuka yang sebelah kanan dan kemudian sebelah kiri.
“Sekarang, kau boleh membuka matamu” Pinta Dokter.
“Ya Zef, bukalah matamu. Aku harap kau bisa melihat lagi” Pinta Alexander Juga.

Zef akhirnya mencoba untuk membuka matanya, saat matanya benar – benar terbuka, ia sudah melihat Alexander menatapnya dengan tatapan yang berbeda.
“Alexander ? kau....” Zef heran kenapa Alexander menatapnya seperti itu.
“Hhhm... Apa aku sudah bisa melihat dengan jelas ?” Tanya Alexander.
“Ya, bahkan lebih baik dari sebelumnya” Jawab Zef.
“Kalau kau sudah diperbolehkan pulang, temui aku di Night Grass Plain (Sebuah tebing pinggir kota yang menjadi tempat bermain Zef dan Alexei sejak SD)” Pinta Alexander sambil keluar ruangan Zef.

2 hari kemudian, saat Zef sudah diperbolehkan pulang. Ia langsung menuju ke Night Grass Plain untuk menemui Alexander.
Sesampai di Night Grass Plain, ia mendapati Alexander sudah menunggunya dengan duduk dibawah pohon apel yang ia tanam dengan Alexei saat kecil dan ia langsung duduk di samping
Alexander.

“Sebenarnya kenapa kau memanggilku kemari ?” Tanya Zef.
“Entah mengapa beberapa malam yang lalu aku sangat memikirkanmu. Maka dari itu aku mengajakmu kemari. Aku ingin mencoba sesuatu” Ujar Alexander sambil berbalik badan menghadap Zef.
“Mencoba apa ?” Tanya Zef sambil menoleh ke Alexander.
“Nanti kau juga tau” Jawab Alexander.

Alexander segera mendekat dan memberikan sebuah kecupan manis pada Zef dan setelah itu Alexander melepaskannya.
“A-Alexander ? apa yang kau lakukan !?” Zef kaget sambil menutupi mulutnya dengan wajah memerah.
“Sejak malam dimana aku memikirkamu, aku jadi ingin melakukan itu padamu entah kenapa.
“Tapi kalau Alexei tau kau melakukan ini...” Zef khawatir.
“Alexei ? dia tidak sedang disini. Dia sedang di Amerika. Jadi tidak usah mengkhawatirkan apa yang kuperbuat padamu tadi” Jelas Alexander.
“Tapi, kau dan Alexei kan sudah berteman, apakah kalian ingin bertengkar lagi ?” Tanya Zef.
“Aku tidak bermaksud begitu. Aku juga tidak mau itu terjadi lagi” Jawab Alexander.
“Tapi, aku hanya ingin jika kau ada disini, ada disampingku, menemaniku. Agar aku tidak kesepian. Sejak aku ditinggal Mirch, aku mulai kesepian. Dan akhirnya aku mengenalmu. Saat itu juga aku merasa ada yang menghiburku dari dalam dan aku sudah tidak kesepian lagi. Saat aku baru saja mengenalmu, aku sudah berharap kau sendiri, tapi kau sudah punya Alexei. Lalu aku jadikan Alexei sebagai penghalang bagiku. Tapi sekarang, Setiap kali aku melihatmu, aku pasti bisa tersenyum” Lanjutnya.
“Jadi begitu. ingin aku tetap bersamamu ?” Tanya Zef.
“Ya, atau dalam kata lain, nikahi aku Zef” Jawab Alexander.
“A-apa ? Kau serius ?” Zef Kaget.
“Buat apa aku bercanda padamu” Jawab Alexander.
“Tapi, aku belum siap untuk itu” Ujar Zef.
“Baiklah akan kutunggu hingga kau siap Zef” Kata Alexander.
“Tapi, bukannya aku lebih suka Alexei, apa ini tidak apa – apa ? aku takut kalau akan ada konflik besar. Aku tidak mau kalian bertengkar lagi dan saat ini, kalian sudah damai dan aku tidak mau ada bertumpahan darah diantar kalian !!” Jelas Zef.
“Soal itu jangan khawatir, aku yang akan mengurusnya” Ujar Alexander.


Sejak itu, hubungan Zef dan Alexander merenggang. Walaupun Alexei terus mencoba menghubungi Alexander, telfonnya selalu tidak diangkat dan smsnya tidak pernah dibalas. Lama – lama Alexei jadi curiga jika Alexander bersama Zef saat Dirinya (Alexei) Tidak ada.
“Aku jadi heran pada Alexander, kenapa ya, selalu tidak bisa dihubungi” Gumam Alexei.

Beberapa minggu kemudian, Alexei pulang ke Indonesia. Tetapi ia pulang secara diam – diam.
Sesampai di rumahnya, ia mendiam di kamarnya. Hal itu ia lakukan selama 3 minggu tanpa berkuliah sama sekali.
Karna tidak berkuliah sama sekali, Zef mulai khawatir jika Alexei sudah tau hubungannya dengan Alexander. Zef juga mulai menganggap dirinya penghianat, Zef mulai menjauhi para teman – temannya juga para sahabatnya dan mulai menjadi pendiam dan penyendiri.

“Aku seorang penghianat, aku penghianat ! Penghianat !. Aku telah menghianati Alexei selama ini. Aku tau dia pasti membenciku. Aku sangat hafal perasaanya. Sekarang, ia pasti merasa dihianati” Renung Zef dalam hatinya.

Saat istirahat di kantin, Alexander menghampiri Zef karna ia heran kenapa Zef akhir – akhir ini berubah.
“Zef, ada apa denganmu ? kenapa kau jadi aneh ?” Tanya Alexander.
“Aku  merasa telah menghianati Alexei” Jawab Zef.
“Kenapa kau masih memikirkannya !? bukannya dia sudah tinggal di Amerika !!!” Bentak Alexander.
“KAU ! Kau tidak tau, kau tidak tau jika Aku dan Alexei adalah teman sejak SD. Apa yang kau rasakan jika kehilangan teman semacam itu !? sedih bukan !?!?” Balas Zef.
“Maaf, aku tidak tau kalau kalian teman sejak SD.” Ujar Alexander.
“Kau hanya memikirkanku saja ! sekarang aku tidak peduli lagi denganmu !” Bentak Zef sambil kembali ke kelasnya.
“Hey Zef ! Tunggu !” Panggil Alexander.

Selesai kuliah, Zef langsung mencoba menghubungi Alexei secepatnya menggunakan ponselnya.
Beberapa kali menelfon, tetapi tidak ada jawaban. Hingga yang ke-3 kalinya Alexei menjawab telfonnya.
Z (Zef) : A-Alexei ? Ini kau kan ?
A (Alexei) : Ya, tumben kau menghubungiku, kau terlihat gugup.
Z : Aku bukannya gugup, tapi aku heran kenapa selama 1 minggu (?) ini kau tidak masuk kuliah.
A : 1 minggu !? Terlalu lama !! 3 Hari !! Yang lainnya aku sudah izin !!
Z : 3 Hari !? Terlalu singkat !! 3 Minggu !!
A : Halah, kok jadi mbulet begini sih....(Imaginator sih... lupa berapa lama aku kgk masuk kuliah -,-)
Z : Gara – gara ngomongnya mbulet gini, aku jadi lupa mau ngomong apa -,-
A : Ywdah, cepetan !! kamu mau ngomong apa, aku dengerin.
Z : Kalo ngomong Death Massage boleh kan..
A : Ywdah.... Eh !? Kamu beneran mau ngomong Death Massage !?!?
Z : Nggak lah, lagian buat apa toh....
A : Mungkin.....

Zef akhirnya menceritakan semuanya yang berhubungan dengan Alexander saat Alexei tidak ada. Mulai dari tragedi di Night Grass Plain hingga yang lainnya. Mendengar semua kata – kata yang diucapkan Zef, Alexei mulai murung (Broken Heart ?) dan mulai mengklaim jika Alexander adalah seorang penghianat.

Z : maaf ya, kalau aku menyakitimu...
A : ya... Tidak apa...
Z : Kau tidak marah kan ?
A : ya.... Kind Of.. *Menutup telfon dengan tiba – tiba*

Zef langsung heran saat Alexei menutup telfonnya dengan tiba – tiba.

Sejak saat itu, Alexei tidak pernah terlihat lagi karna ia sudah pindah ke Amerika. Zef merasa jika ia sudah menyakiti hati Alexei lebih dalam.
Hari – hari berlalu, Zef semakin terheran – heran atas sikap Alexei yang sangat berubah total.
Suatu hari di universitas, Zef ditawari oleh kepala dosen (?) untuk mengikuti ajang “Music Emperor” internasional. Beberapa mahasiswa lain dari seluruh Indonesia juga ikut. Ada yang bermain  Cello,Harpa,Bass,Drum,Biola,bahkan Garpu Tala juga lainnya. Untuk Zef, ia hanya bermain piano saja.

Setelah seleksi, para juri sepakat untuk mengangkat Zef sebagai perwakilan Indonesia.
Ternyata peserta dari Music Emperor  sangat banyak, diantaranya berasal dari Amerika,Malaysia,Singapura,Afrika,Belanda,Vietnam,Thailand,Arab,DLL.
Ajang itu sendiri diadakan di Amerika dan selama beberapa sebulan lebih (Yaa... Kira – kira mirip Indonesian Idol gitu.... Tapi ini harus maen alat musik sambil nyanyi
J)

Setiap kali seleksi, Zef pasti masuk hingga ia mencapai Grand Final. Awalnya, Alexei yang ada di Amerika itu tidak tau kalau yang mewakili Indonesia itu adalah Zef, ZEFIANA SAPPHIRE !!.
Dari awal audisi hingga seleksi ke Grand Final, Alexei hanya menonton dari Rumah Saja, tetapi saat Grand Final, jadi ia penasaran dan ua langsung pergi ke tempat dimana Music Emperor diadakan.
Ternyata, Zef masuk Grand Final tetapi ia tampil akhir sendiri.
“Aku heran, kenapa Zef dari tadi tidak keluar – keluar ya” Alexei mulai terheran – heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar